Disadurdari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Mei 201 7 Baca: Kisah Para Rasul 27:14-44 " Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin 'Timur Laut'. Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan." Kisah 27:14-15a Dikisahkan terdapat 276 jiwa berada dalam satu kapal yang sedang
Pintuadalah penghubung antara suatu ruangan dengan ruangan yang lain. Pintu juga diartikan sebagai suatu legalitas. Kalau kita melewati pintu berarti kita masuk secara ”resmi” kita aman dan diakui keberadaan kita. Jika hari ini Yesus menyebut diri sebagai pintu, ini berarti Yesuslah penghubung sekaligus legalisasi atau jalur yang aman bagi
Kitamasih dalam oktaf Paskah dan banyak kisah Injil minggu ini menuturkan cerita-cerita kebangkitan Yesus. Kisah-kisah kebangkitan itu hendak mengajak para pendengar untuk percaya bahwa Yesus yang dahulu hidup, menderita sengsara, wafat kini hidup bersama jemaat. Menarik bahwa kalau menyimak kisah-kisah Paskah, nuansa perempuan begitu menonjol.
CatatanAyat Full Life - Kisah Para Rasul 22:9: Pengantar | Konteks | Kisah Para Rasul 22:9
KisahPara Rasul 1 : 1 – 5. Anak-anak, Kitab Kisah Para Rasul adalah buku kedua yang ditulis oleh Lukas – penulis yang sama dengan Injil Lukas. Jika pada Injil Lukas, ia mengisahkan bagaimana kehidupan Tuhan Yesus yang datang ke dalam dunia untuk menebus umat-Nya. Maka dalam Kisah Para Rasul ini Lukas hendak memberitahukan bahwa berita
Penguasaanayat Suci—Kisah Para Rasul 2:36–38 Ajaklah siswa untuk membandingkan Kisah Para Rasul 2:36–38 dengan Pasal-Pasal Kepercayaan keempat.Mintalah siswa untuk mengidentifikasi di Kisah Para Rasul 2:36–38 kata-kata yang menunjukkan atau mengajarkan asas-asas dan tata cara-tata cara pertama Injil. Kemudian bagilah siswa menjadi pasangan
. LENGKONG, - Renungan Katolik untuk Kamis 22 September 2022 dari bacaan Injil Lukas 97-9. Renungan Katolik hari ini diangkat dari kisah Herodes dan Yesus dan mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya bersikap dan merespon karya Tuhan bagi kita manusia. Bacaan dan renungan Katolik ini mengisahkan bagaimana kecemasan seorang Herodes terhadap setiap kali mendengarkan tentang Yesus. Baca Juga Bacaan Injil dan Renungan Pagi Katolik Singkat Kamis 22 September 2022 Herodes telah mendengarkan semua cerita tentang kehebatan Yesus. Tentang kehebatan Yesus ini nyatanya mendatangkan kecemasan baginya karena ada yang berkata bahwa Ia adalah Yohanes Pembaptis yang sudah bangkit kembali dari mati. Sebab Yohanes Pembaptis telah mati oleh karena dipenggal kepalanya atas perintah Herodes. Ia semakin cemas jangan sampai Yohanes datang membalas dendam dan membunuh dia. Kecemasan itu ternyata sungguh-sungguh datang dari dalam dirinya sendiri. Baca Juga Renungan Katolik untuk Rabu 21 September 2022 dari Bacaan Injil Matius 99-13 Ia selalu berusaha mau bertemu Yesus, akan tetapi dalam Injil tidak pernah katakan bahwa Herodes berhasil bertemu Yesus. Kalau misalkan saja ia seorang yang bijaksana, ia seharusnya pergi menemui Yesus Kristus. Ia mestinya pergi dan bertanya langsung pada Yesus Kristus, siapakah Ia sebenarnya. Akan tetapi sayang sekali, bahwa ia hanya mendengar dari jauh dan membuat kesimpulan sendiri berdasarkan cerita orang. Terkini
Kisah Para Rasul 2223"Mereka terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara."- Ilustrasi renungan internet - Sering kita menyaksikan terjadinya unjuk rasa dan demontrasi dengan adanya rombongan orang berteriak-teriak, membawa spanduk di jalanan sebagai protes terhadap kebijakan-kebijakan baik di instansi, lembaga, perusahaan dan sosial politik. Hal ini bukan hanya terjadi di dunia sekuler tetapi juga di lembaga keagamaan. Itu bukan sesuatu yang salah dibangsa ini tetapi sangat disayangkan proses ini banyak ditunggangi oleh kebencian dan kemarahan yang brutal sehingga sarat anarkhis banyak orang yang menjadi korban dan tidak sedikit insfratutur yang dirusak. Ini adalah peradilan masa dan bukan peradilan hukum. Bukan tujuan keadilan tetapi kekacauan sehingga nilai kebaikan dan kebenaran tidak tercapai. Suasana seperti ini juga mewarnai dalam proses penangkapan dan pengadilan bagi Paulus. Paulus ditangkap bukan karena berbuat kejahatan tetapi hanya karena hasutan. Paulus memberitakan tentang Yesus dan kebangkitan-Nya. Paulus menyaksikan tentang perjumpaannya dengan Yesus yang bangkit dan yang membimbing dia dengan Roh Kudus kepada pertobatan dengan cara yang orang-orang Yahudi yang tidak menerima kesaksian Paulus berunjuk rasa dan meminta Paulus dihukum mati. Firman Tuhan menulis bahwa mereka “berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara.” Kemarahan yang dibarengi sikap brutal dan membabi buta ini tidak didasari oleh bukti /alasan yang akurat, karena Paulus sama sekali tidak melakukan apa yang mereka tuduhkan. Baca juga Fabio Capello Saatnya Rafael Leao & Sandro Tonali Tunjukkan Prestasi di AC Milan Baca juga Presiden Turunkan Harga Tes PCR, Satgas Covid-19 Sulut Hanya Berpengaruh untuk Laboratorium Swasta Sebagai keluarga Kristen kita diinggatkan untuk tidak mudah diprofokasi dengan berita dan hasutan yang bisa saja membuat kita main hakim sendiri atau melakukan demonstrasi yang merugikan dan membahayakan diri sendiri, keluarga atau orang lain. Mari kita kuatkan iman dengan terus memelihara kasih dan persaudaraan dalam sikap yang takut Tuhan dan taat hukum. Amin. DOA Bapa di Sorga jadikanlah kami anak-anak–Mu yang sungguh-sungguh mengenal kasih-Mu dan hidup dalam ketaatan terhadap kehendak-Mu. Jauhkan kami dan masyarakat kami dari tindakan-tindakan yang tercela dengan tidak mudah dihasut dan provokasi dengan berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Amin.
renungan kisah para rasul 22 23 29